Tuesday, February 8, 2011

Mengenal System kamera Sony Alpha


Meskipun cukup terkenal di dunia digital imaging, Sony sendiri belum banyak dikenal secara luas sebagai pabrikan yang memiliki lini produk SLR yang cukup solid seperti halnya Cybershot maupun Handycam. Untuk itu, artikel ini akan memberikan uraian singkat mengenai system kamera Sony Alpha DSLR yang tergabung dalam Divisi Digital Imaging System Sony Corporation seperti halnya Handycam dan Cybershot.

Berawal dari pengakuisisian aset Konica-Minolta di tahun 2005, Sony mengadopsi nama "α" (baca : Alpha) untuk dudukan lensa AF Minolta yang dipakai untuk system SLR Digitalnya. Jadi, walau baru pertama kalinya Sony secara resmi berkiprah di SLR Digital, Sony Alpha memiliki sejarah yang sangat panjang berkat teknologi kamera dan color meter yang dimiliki berasal dari Minolta yang terkenal sangat inovatif dalam meluncurkan produknya.

Sebagai produsen semikonduktor dan sensor terkemuka yang memasok hampir ke semua produsen kamera digital dunia, Sony mengukuhkan kemampuannya sebagai produsen digital imaging yang sangat solid karena teknologi yang dimilikinya mampu dibuat dalam 1 atap tanpa perlunya pasokan pihak ke tiga. Ini diwujudkan dengan tag promosi “Image 3” yang mengusung “BIONZ” Image Processor, ”Sony Lenses” dan “Exmor Sensor”

Keunikan Sony Alpha

Dengan dukungan teknologi Minolta yang terdepan dalam teknologi pengukuran cahaya (metering) dan warna (Color metering), Sony Alpha memiliki beberapa fitur unggulan yang saya jabarkan dalam :

Body Kamera

In-camera Image Stabilization (semua model) >> hasil foto sangat tajam karena tanpa elemen optic bergerak seperti halnya modul penstabil gambar di lensa

Eye Start AF (semua model) >> otomatisasi yang menyiagakan kamera agar segera aktif saat mata mulai membidik viewfinder.

Dynamic Range Optimizer (semua model) >> kemampuan untuk meningkatkan detil gambar terutama pada area shadow maupun highlight hanya dengan sekali jepret.

Intelligent Preview (A850/A900) >> “Polaroid Digital” yang sangat membantu fotografer menentukan setting kamera yang tepat seperti WB, exposure

AutoHDR (A450/500/550/560/580/33/55/NEX) >> kamera secara otomatis memotret 3 kali dan menggabungkannya menjadi 1 gambar untuk mendapatkan detil yang lengkap dari subjek foto

Smile Shutter (A450/500/550/560/580/33/55/NEX) >> Shutter otomatis aktif jika subjek foto tersenyum

Face Detection (A560/580/33/55, NEX) >> deteksi wajah subjek yang memungkinan AF langsung bekerja tanpa menekan tombol shutter

Sweep Panorama (A560/580/33/55, NEX) >> pemotretan panoramic hanya dengan menggeser kamera secara handheld

Handheld Twilight (A560/580/33/55, NEX) >> pemotretan beruntun yang menggabungkan beberapa gambar untuk mendapatkan hasil foto yang sangat tajam walau kondisi cahaya redup.

Lensa

Ada 3 jenis penggolongan lensa Sony yakni Carl Zeiss, G lens dan Sony Lens.

Kerjasama dengan Carl Zeiss sudah dimulai oleh divisi Handycam membuahkan hasil yang sangat manis. Saat ini hanya Sony Alpha yang satu-satunya pabrikan kamera yang memiliki lensa Carl Zeiss AF. Ada 6 lensa (DT 16-80 mm f/3.5-4.5, 16-35 mm f/2.8 ZA SSM, 24-70 mm f/2.8 SSM, 24 mm f/2.0, 85 mm f/1.4, 135 mm f/1.8) yang bisa dijadikan pilihan menarik.

Untuk kategori G lens, seperti halnya yang telah dilakukan Minolta maka Sony juga mendesain lensa dengan dengan standar tertinggi. Ada 5 lensa dalam kategori ini yakni 70-200 mm f/2.8 SSM, 70-300mm f/4.5-5.6 SSM, 70-400mm f/4-5.6 SSM, 35 mm f/1.4 dan 300 mm f/2.8 SSM

Kategori Sony lens dengan total 18 lensa yang terdiri dari 7 lensa zoom dan 11 lensa prime. Beberapa lensa yang memliki kemampuan sangat unik dibanding merek lain adalah 135 mm f/2.8 STF yang menjadi incaran para bokeh mania, dan lensa Reflex 500 mm AF yang merupakan satu-satunya lensa mirror AF.

5 Lensa Sony "G"


6 lensa Carl Zeiss AF for Sony

Flash Head yang bisa rotasi


Aksesoris :

Fitur eksklusif pada system flash Sony Alpha adalah kemampuan Quick-Shift Bounce System (Speedlite HVL-F58AM) yang memungkinkan Anda memutar flash head ke posisi horizontal di saat kamera sedang berada pada posisi vertikal. Dengan sistem ini, sinar dari flash dapat memenuhi bidang pemotretan dengan merata baik untuk pemotretan horizontal maupun vertical.

Juga jangan dikesampingkan filter-filter Zeiss T* yang melegenda yang kini menjadi bagian dari aksesoris Sony Alpha seperti MC Protector, ND dan Circular Polarizer Filter.

Penutup

Saat ini Sony Alpha memiliki 3 lini produk dengan kemampuan berganti lensa yakni

Single Lens Reflex (SLR) - A290/390/560/580/850/900

Single Lens Translucent (SLT) - A33/55

Single Lens Direct view (SLD) - NEX 3/5

Dengan jajaran produk yang komprehensif dan kompetitif, sudah tidak ada alasan lagi bagi kita untuk mempertimbangkan Sony Alpha sebagai system kamera yang dapat memenuhi kebutuhan pemotretan kita semua. Apalagi dengan harga yang relatif lebih ekonomis dan kualitas hasil foto yang sangat bagus menjadikan system ini sangat direkomendasikan.


No comments: